SANGATTA – Setelah melalui proses panjang selama hampir tiga bulan, para pelaku budaya di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akhirnya bersiap menerima Anugerah Kebudayaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim. Proses seleksi yang ketat ini kini telah memasuki tahap final dan tinggal menunggu penerbitan Surat Keputusan (SK) penerima penghargaan.
Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kutim, Fadliansyah Budi, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju penetapan penerima anugerah tersebut tidak mudah. “Ya, prosesnya sudah berlangsung cukup lama, hampir tiga bulan sejak tahap awal,” ujarnya usai Upacara HUT Kutim 2025 di Sangatta.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh para calon penerima penghargaan. Dimulai dari tahap sosialisasi program, yang bertujuan memperkenalkan mekanisme serta kriteria penilaian. “Mereka sudah melalui tahapan sosialisasi, termasuk sosialisasi khusus terkait program penerima anugerah kebudayaan,” jelas Fadliansyah.
Setelah sosialisasi, tahapan dilanjutkan dengan pengumpulan dan verifikasi berkas administrasi. “Kemudian mereka melengkapi berkas-berkas yang diperlukan,” katanya. Tahap berikutnya yang tak kalah penting adalah visitasi lapangan, yakni verifikasi langsung terhadap kegiatan dan kontribusi budaya para calon penerima.
“Tahapan ketiga melalui visitasi, dan itu sudah dilakukan sejak tahun lalu,” tambahnya. Kini seluruh proses tersebut telah mencapai ujungnya. “Sekarang tinggal proses penerbitan SK,” tutupnya.
Pemberian Anugerah Kebudayaan Kutai Timur tahun 2025 dijadwalkan akan digelar pada bulan November mendatang. Momen ini diharapkan menjadi bentuk nyata komitmen Pemkab Kutim dalam memberikan apresiasi kepada para pelestari budaya yang telah berjuang menjaga warisan daerah. “Ini bukan sekadar penghargaan, tapi bentuk penghormatan kepada mereka yang konsisten menjaga jati diri Kutim melalui karya dan tradisi,” pungkas Fadliansyah. (ADV)
