
Kutai Timur – Bupati H. Ardiansyah Sulaiman mengingatkan pembangunan sejati bukan hanya soal gedung tinggi dan jalan mulus di pusat kota, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat di pelosok Kutai Timur (Kutim) bisa menikmati layanan publik yang sama. Ia menegaskan, pemerataan akses terhadap infrastruktur dasar dan pelayanan publik menjadi prioritas utama pemerintah daerah ke depan.
Dalam pidatonya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kutim, Ardiansyah menyoroti tiga persoalan utama yang masih menjadi tantangan besar. “Terbatasnya aksesibilitas pelayanan kesehatan rujukan, khususnya bagi masyarakat di beberapa kecamatan terpencil, masih menjadi pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan,” ujarnya.
Selain sektor kesehatan, Bupati juga menyinggung lemahnya infrastruktur telekomunikasi yang menyebabkan sejumlah wilayah Kutim masih terisolasi secara digital. “Terbatasnya jumlah prasarana pendukung telekomunikasi berupa menara Base Transceiver Station (BTS) di daerah terpencil dan terisolir menjadi kendala besar dalam mendukung aktivitas masyarakat,” tambahnya.
Ardiansyah turut menyoroti persoalan dasar lainnya seperti ketersediaan air bersih dan jaringan listrik yang belum merata di seluruh wilayah Kutim. “Kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat seperti akses air bersih dan cakupan elektrifikasi di sebagian wilayah masih terus kami tingkatkan,” jelasnya.
Ia berharap, dengan sinergi lintas sektor serta dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, seluruh wilayah Kutai Timur dapat menikmati pemerataan pembangunan secara menyeluruh, sehingga masyarakat di pelosok pun ikut merasakan manfaat nyata dari kemajuan daerah. (ADV)