SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) berupaya melanjutkan pembangunan Jembatan Ring Road 2 yang anggarannya kembali diusulkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun anggaran 2026. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kutim menempatkan proyek ini sebagai salah satu prioritas pembangunan strategis di sektor transportasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kutim Joni Abdi Setia menjelaskan bahwa gagasan pembangunan jembatan tersebut sudah lama menjadi perhatian karena perannya yang krusial dalam memperlancar arus kendaraan di kawasan perkotaan Sangatta.
“Direncanakan tahun depan. Itu tahun anggaran 2026,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Joni memaparkan, pembahasan RKPD masih berjalan. Namun, pihaknya telah lebih dahulu mengusulkan proyek ini untuk dimasukkan sebagai agenda prioritas pembangunan infrastruktur tahun depan.
“Masih pembahasan. Tapi sudah kita usulkan juga, supaya bisa masuk (APBD 2025). Kita lihat juga dengan kondisi keuangan. Istilahnya itu kalau bisa ya lebih bagus,” kata dia.
Menurutnya, keberadaan Jembatan Ring Road 2 akan menjadi alternatif strategis bagi pengguna jalan yang hendak menghindari kemacetan di jalur utama. Jalur lingkar ini sekaligus menjadi bagian penting dalam mendukung pertumbuhan wilayah Sangatta yang terus berkembang sebagai pusat ekonomi dan industri tambang di Kutim.
Mengenai nilai pekerjaan, Joni menyebutkan bahwa besaran anggaran pembangunan tidak jauh berbeda dengan proyek jembatan di sebelahnya yang telah lebih dulu terealisasi dan diresmikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
“Untuk angkanya hampir sama dengan pekerjaan sebelumnya. Konsep dan teknisnya pun serupa, hanya berbeda lokasi saja,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan proyek tetap akan melalui mekanisme lelang terbuka sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Semua kegiatan wajib melalui mekanisme lelang. “Tidak bisa penunjukan langsung, karena kita ingin transparan dan sesuai aturan,” tegasnya. (ADV/ProkopimKutim/D)
