SANGATTA – Upaya memperkuat peran perempuan dalam ekonomi keluarga kembali ditegaskan melalui kegiatan bertema Ide dan Model Usaha bagi Anggota Dharma Wanita Persatuan Perangkat Daerah se Kutim. Kegiatan ini digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama DWP Kutim di Ruang Meranti.
Pembina DWP Kutim Ny Masriati Mahyunadi menyampaikan dukungan penuhnya. Ia mengatakan perempuan bukan hanya pengurus rumah tangga, tetapi juga pendorong utama ekonomi keluarga. Pesan itu menjadi semangat dasar kegiatan yang diikuti puluhan anggota DWP dari berbagai perangkat daerah.
Kepala DPPPA Kutim Idham Cholid menekankan bahwa pemberdayaan perempuan berkaitan langsung dengan ketimpangan ekonomi. Ia menegaskan peningkatan kapasitas dan kemandirian ekonomi perempuan berdampak langsung terhadap penurunan angka ketimpangan atau Gini Ratio. Jika perempuan produktif dan mandiri secara ekonomi, maka distribusi pendapatan dalam rumah tangga maupun masyarakat akan lebih merata.
Narasumber dari Komunitas Tangan Di Atas, Flora Irawati, ikut memotivasi peserta untuk mulai berani melangkah. Ia menyampaikan pesan sederhana namun kuat. “Mulailah dengan apa yang ada di rumah. Konsistensi dan keberanian adalah kunci. Usaha kecil bisa tumbuh besar bila dijalani dengan komitmen,” ujarnya.
Ketua DWP Kutim Lisnawarty juga mengingatkan bahwa kemandirian ekonomi perempuan harus menyentuh seluruh aspek kehidupan keluarga. Ia mengatakan jangan hanya fokus pada usaha komersial, tapi juga kelola sumber daya di rumah. Membuat kebun, memanfaatkan pekarangan, hingga mengolah makanan sehat sendiri adalah bagian dari kemandirian ekonomi.
Kegiatan berlangsung interaktif. Peserta mendapatkan bekal seputar manajemen usaha, keuangan keluarga, hingga pemasaran digital. Forum ini menjadi ruang belajar bersama bahwa perempuan Kutim bisa menjadi pilar penting dalam memperkuat ekonomi rumah tangga.* (ADV/ProkopimKutim/D)