SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur resmi meluncurkan Sistem Manajemen Talenta dan Corporate University (Corpu) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai bagian dari upaya membangun birokrasi adaptif, profesional, dan berbasis kompetensi. Acara ini berlangsung dalam kegiatan “Sosialisasi Manajemen Talenta dan Launching Corporate University ASN Kutim,” yang menjadi tonggak transformasi pengelolaan ASN dari sistem administratif ke manajemen sumber daya manusia berbasis data dan merit.
Bupati Kutim H. Ardiansyah Sulaiman menegaskan, ASN memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Namun, agar kinerja mereka berdampak nyata, setiap ASN harus dikembangkan sesuai potensi dan kompetensinya. “Sistem merit menuntut kita menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat,” tegas Ardiansyah.
Menurut Bupati, pemetaan talenta ASN bukan sekadar formalitas birokrasi, melainkan langkah strategis memastikan kesesuaian antara kemampuan individu dengan kebutuhan organisasi. “Tanpa pemetaan talenta, birokrasi hanya berputar di tempat,” tambahnya.
Melalui BKPSDM Kutim, uji kompetensi ASN dijadwalkan rutin setiap dua hingga tiga tahun, menjadi bagian penting dari pengembangan karier dan promosi. Sementara itu, Corpu ASN hadir sebagai ekosistem belajar digital, bukan lembaga akademik, yang menghubungkan kebutuhan kompetensi aparatur dengan visi pembangunan daerah dan kebijakan nasional.
“Corpu memungkinkan ASN belajar secara daring, fleksibel, dan berbasis kebutuhan riil,” jelas Ardiansyah. Fasilitas ini diharapkan membentuk budaya belajar baru di lingkungan birokrasi, yang responsif terhadap perubahan dan proaktif menciptakan inovasi.
Kegiatan ini diikuti 170 peserta, mulai dari pejabat pimpinan tinggi pratama hingga pengelola kepegawaian dari seluruh perangkat daerah. Mirza Wahyudi, Kabid Pengembangan Kompetensi BKPSDM, menekankan bahwa Corpu dan pemetaan talenta membuat pengembangan ASN lebih terstruktur, objektif, dan relevan terhadap dinamika pembangunan.
Era baru birokrasi Kutim kini menekankan kompetensi, integritas, dan kinerja nyata, meninggalkan praktik berbasis senioritas. ASN dituntut menjadi inovator layanan publik sekaligus motor utama implementasi visi misi pemerintah daerah. (ADV/ProkopimKutim/D)