KALIORANG – Dua tokoh lintas daerah hadir dalam dialog kebangsaan yang digelar oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kutim. Kegiatan ini menjadi wadah perjumpaan lintas suku, agama, dan budaya. Sebagai upaya menjaga harmonisasi keberagaman di Indonesia. Sebagai bentuk refleksi nyata tentang pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman.
Dua tokoh tersebut yakni Gergorius H Gewar selaku Pembina Forsolid Nusa Tenggara Timur (NTT) Kutim dan Asbudi dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kutim. Keduanya menyoroti pentingnya dialog dan saling pengertian dalam memperkuat rasa kebangsaan, terutama di wilayah multikultural seperti Kutim.
Kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Kaliorang dan mengangkat tema “Merawat Kebhinekaan, Memperkuat Persatuan untuk Kutim”.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah turut hadir membuka acara. Ia menekankan bahwa perbedaan bukanlah sumber perpecahan, melainkan kekuatan yang harus dirawat bersama. FPK dianggap memiliki peran strategis dalam memperkuat silaturahmi antarwarga dan mencegah benih perpecahan sosial.
Ardiansyah pun mengajak masyarakat, pemerintah, dan perusahaan untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi demi suasana kondusif di Kutim. Kebhinekaan menurutnya, bagaikan sepiring rujak. Memiliki beraneka rasa namun menghasilkan cita rasa yang nikmat ketika bersatu. “Itulah Nusantara kita, beragam tapi tetap satu. Itulah kekuatan Indonesia,” tegasnya.
Ketua FPK Kutim H Abdul Kader menambahkan, dialog kebangsaan diharapkan mampu meneguhkan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan persaudaraan. “Kita semua dituntut untuk adaptif di era digital dan globalisasi ini, namun nilai persaudaraan dan kebhinekaan harus tetap kita rawat,” ujarnya.
Ia menegaskan, FPK bukan sekadar lembaga formal, melainkan ruang perjumpaan dan jembatan harmoni di tengah masyarakat majemuk. Sebab, katanya, Negara Indonesia ini tidak dibangun oleh satu suku atau agama, tetapi oleh seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke.
Tamu undangan yang turut hadir yakni perwakilan Badan Kesbangpol Kutim Hapiah, Camat Kaliorang Rusnomo, Camat Kaubun Saprani, dan perwakilan unsur Forkopimcam, Kepala Desa dari dua kecamatan, perwakilan perusahaan, serta berbagai paguyuban yang mewakili keberagaman etnis di Kaliorang dan Kaubun. (ADV/ProkopimKutim/D)
