Jaringan Internet Masih Jadi PR, Kominfo Kutim Cari Solusi Lepas Blank Spot

diadmin
319 Views
2 Min Read

Sangatta – Persoalan jaringan internet di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih menjadi tantangan besar, khususnya di wilayah yang belum terjangkau atau blank spot. Dari itu, Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim segera mencari solusi yang efesien.

‎Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian mengatakan pihaknya terus berupaya mencari solusi dengan memanfaatkan anggaran yang ada secara efisien.

‎Ia menyampaikan saat ini berfokus dalam meminimalisir blank spot bukanlah perkara mudah. Kondisi geografis yang luas dan jumlah penduduk yang tidak merata membuat provider enggan masuk ke beberapa daerah.

‎“Makanya kita fokus dulu pada titik-titik prioritas, seperti kantor desa, sekolah, puskesmas, dan UPT. Tujuannya agar layanan administrasi dan pelayanan publik tidak terganggu,” ucap Ronny, di Sangatta 

‎Dia mengungkapkan sejauh ini Kutim sudah mulai menata pemasangan internet di sejumlah fasilitas publik. Langkah tersebut dilakukan sambil berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menambah dukungan jaringan.

‎“Kami berbagi tugas, provinsi bisa membantu titik-titik di area publik, sementara kami fokus pada sarana administrasi di tingkat desa,” tambahnya.

‎Namun, penggunaan internet di lapangan juga menimbulkan persoalan lain. Ronny menyebut sering terjadi kuota internet cepat habis karena dipakai warga untuk keperluan hiburan.

‎“Kadang malam dipakai nonton YouTube, besoknya koneksi jadi lemot. Padahal yang utama kan untuk administrasi dan pelayanan publik,” ujarnya.

‎Karena itu, Diskominfo kini sedang menata skema penggunaan, apakah berbasis kuota atau kecepatan, agar lebih tepat sasaran.

‎Selain faktor teknis, anggaran menjadi isu utama dalam pengembangan jaringan. Ronny menegaskan, pihaknya tidak bisa memaksakan pemerataan internet seratus persen sekaligus.

‎“Kalau bicara kebutuhan, bisa sampai ratusan miliar bahkan triliunan. Maka kita realistis, bagaimana anggaran yang minimalis bisa menghasilkan capaian maksimal,” tegasnya.

‎Diskominfo Kutim juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta, termasuk perusahaan dan provider, untuk memperkuat jaringan di titik-titik strategis. Salah satunya dengan memasang penguat sinyal di kawasan pasar atau pusat keramaian agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. (ADV)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *