RSUD Kudungga Kini Miliki Layanan MRI, Warga Kutim Tak Perlu ke Kota Besar

diadmin
302 Views
3 Min Read

Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga di Kutai Timur resmi membuka layanan MRI 1,5 Tesla. Fasilitas ini mengakhiri ketergantungan warga terhadap rumah sakit di Samarinda dan Balikpapan untuk pemeriksaan pencitraan medis.

SANGATTA — Warga Kutai Timur (Kutim) kini tak lagi harus menempuh ratusan kilometer ke Samarinda atau Balikpapan untuk mendapatkan layanan pemeriksaan MRI. Mulai Senin (14/4/2025), RSUD Kudungga resmi membuka layanan Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla, menandai langkah besar dalam peningkatan fasilitas kesehatan di daerah.

Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman, didampingi Direktur RSUD Kudungga, dr Muhammad Yusuf. Teknologi pencitraan medis tanpa radiasi ini disebut sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam pelayanan kesehatan.

“Alat ini bukan sekadar investasi alat, tetapi investasi untuk masa depan layanan kesehatan di Kutai Timur,” ujar dr Yusuf.

Selama ini, keterbatasan alat diagnostik membuat pasien Kutim harus dirujuk ke rumah sakit besar di luar daerah. Akibatnya, banyak warga menanggung biaya tambahan transportasi dan akomodasi yang cukup besar.

Kini, RSUD Kudungga telah menetapkan tarif resmi pemeriksaan MRI non-kontras dengan kisaran Rp 2,89 juta hingga Rp 3,25 juta, tergantung bagian tubuh yang diperiksa. Tarif ini berlaku untuk pasien umum, sementara peserta BPJS Kesehatan tetap dapat menikmati layanan tanpa biaya tambahan.

Daftar tarif MRI non-kontras di RSUD Kudungga:

  • Kepala / MRA Kepala – Rp 2.980.000
  • Cervical – Rp 3.249.000
  • Thoracolumbal – Rp 3.249.000
  • Lumbosacral – Rp 3.249.000
  • Pelvis – Rp 3.249.000
  • Knee Joint (Lutut) – Rp 2.890.000
  • Ankle (Pergelangan Kaki) – Rp 2.890.000
  • Shoulder Joint (Bahu) – Rp 2.890.000

Menurut dr Yusuf, kehadiran layanan ini akan memangkas biaya dan waktu yang sebelumnya dihabiskan warga Kutim untuk berobat ke kota lain.

“Dulu kami kirim pasien ke Samarinda atau Balikpapan. Sekarang cukup di sini,” ujarnya.

MRI 1,5 Tesla merupakan alat diagnostik non-invasif yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menampilkan citra detail organ tubuh, mulai dari otak, jantung, hingga jaringan lunak. Pemeriksaan berlangsung sekitar 20–60 menit tanpa radiasi, sayatan, atau rasa sakit.

Dalam dunia medis, MRI berperan penting untuk diagnosis berbagai penyakit seperti stroke, tumor, gangguan saraf, dan cedera otot. Dengan alat ini, RSUD Kudungga kini mampu memberikan layanan diagnostik lebih cepat dan akurat, terutama untuk penanganan kegawatdaruratan.

“Ini bukan akhir dari perjalanan kami. Justru awal menuju pelayanan kesehatan yang lebih setara dan modern,” kata dr Yusuf.

Kehadiran layanan MRI di RSUD Kudungga menjadi simbol pemerataan akses kesehatan di Kutim. Teknologi medis kini tidak lagi menjadi kemewahan bagi kota besar, melainkan hak bagi seluruh warga — termasuk mereka yang tinggal jauh di pedalaman. (ADV/ProkopimKutim/D)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *