SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Yusuf T. Silambi, menyoroti pentingnya verifikasi dampak nyata dari belanja daerah bagi kesejahteraan masyarakat. Meski optimis penyerapan anggaran telah mendorong kemakmuran, ia menegaskan bahwa capaian tersebut harus dapat dibuktikan secara nyata di lapangan.
“Alhamdulillah di Kutai Timur sesuai dengan anggaran, menurut saya itu sudah bisa mencapai kemakmuran delapan puluh persen,” ujar Yusuf T. Silambi beberapa waktu lalu.
Pernyataan ini menekankan keyakinannya bahwa realisasi belanja daerah yang tinggi berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan warga. Angka delapan puluh persen yang disebutkan tidak hanya mencerminkan capaian fisik penyerapan anggaran, tetapi juga dianggap sebagai tingkat kemakmuran yang dirasakan langsung masyarakat.
Yusuf menekankan keberhasilan ini patut disyukuri, sekaligus menunjukkan korelasi antara tingkat penyerapan anggaran dengan percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi di wilayah penghasil batu bara tersebut. Namun, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga membuka ruang bagi evaluasi lebih mendalam terkait indikator kemakmuran yang digunakan dan dampak nyata dari alokasi anggaran di masyarakat.
“Transparansi dalam pelaporan realisasi program menjadi hal krusial untuk memverifikasi klaim bahwa setiap rupiah anggaran telah terkonversi menjadi kesejahteraan yang nyata,” tambah politisi kelahiran 7 Agustus 1962 ini.
DPRD menegaskan verifikasi dampak nyata bukan hanya soal angka, tetapi bagaimana setiap program dan belanja daerah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. Publik diharapkan mendapat penjabaran yang jelas dan terukur dari setiap capaian pemerintah, sehingga klaim kemakmuran dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan secara merata di Kutim. (ADV)
