Kutai Timur – Target penerimaan pajak daerah Kutai Timur (Kutim) memang tercapai, namun DPRD menilai capaian tersebut belum mencerminkan potensi sesungguhnya. Masih ada ruang besar untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) agar lebih maksimal dan berkelanjutan.
Anggota DPRD Kutim, Yusri Yusuf, mengonfirmasi bahwa penerimaan pajak telah sesuai dengan perencanaan awal. “Yang terlaporkan sesuai target,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Meski demikian, Yusri menegaskan capaian ini belum menyentuh batas maksimal kemampuan daerah dalam menggali potensi pajak. “Kalau dibilang maksimal, kita belum tahu sejauh mana batasnya, karena masih berdasarkan laporan yang ada,” tambahnya.
Ia menyebut tren penerimaan pajak terus menunjukkan grafik positif dari tahun ke tahun. “Terus naik sampai sekarang penerimaan pajak,” ujar politisi kelahiran 30 Juli 1981 ini optimistis.
Peningkatan tersebut diyakini berkat sistem pemungutan yang semakin efektif serta kesadaran wajib pajak yang meningkat. Pemerintah daerah pun diharapkan mampu mempertahankan tren positif ini untuk memperkuat kapasitas fiskal daerah, terutama dalam mendukung pembangunan dan layanan publik.
Namun, para pengamat mengingatkan optimalisasi pajak tidak hanya soal angka, tetapi juga soal tata kelola. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci agar setiap rupiah pajak benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Selain itu, pemerintah Kutim terus mengupayakan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, baik melalui pendataan wajib pajak yang lebih akurat maupun perluasan objek pajak baru. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat fondasi pembangunan daerah yang berkelanjutan. (ADV)
