Koperasi Merah Putih Didorong Jadi Motor Ekonomi Inklusif Kutim

diadmin
324 Views
2 Min Read

SANGATTA – DPRD Kutai Timur (Kutim) mendorong Koperasi Merah Putih agar menjadi penggerak utama ekonomi inklusif di tingkat desa. Tujuannya agar masyarakat tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga mendapatkan manfaat langsung dari setiap program yang dijalankan koperasi. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan ekonomi desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan. 

Salah satu kunci keberhasilan adalah pembinaan intensif bagi pengurus di lapangan. Dengan pemahaman yang kuat tentang mekanisme dan pola kerja koperasi, pengurus diharapkan dapat menjalankan peran mereka secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal.

Akhmad Sulaeman, Anggota DPRD Kutim, menegaskan komitmen pihak legislatif. “Kalau kami dari DPRD sendiri sudah pasti, meminta khususnya kepada pemerintahan agar benar-benar bisa memberikan pemahaman kepada pengurus, agar mereka benar-benar memahami pola kerja yang diinginkan oleh Koperasi Merah Putih,” tegasnya. Ia menekankan bahwa tanpa pemahaman menyeluruh terkait visi, misi, dan mekanisme operasional, koperasi berisiko menjadi organisasi formalitas yang tidak berjalan optimal dan gagal mendukung perekonomian masyarakat.

Sulaeman juga menyoroti pentingnya pelatihan komprehensif. “Harapan kita, pengurus nanti betul-betul bisa diberikan pelatihan atau bimbingan teknis, agar memiliki pemahaman yang kuat tentang keberadaan mereka,” jelas politisi kelahiran 12 Januari 1970 itu. Melalui bimbingan teknis yang tepat, pengurus diharapkan mampu memahami fungsi strategis koperasi, mulai dari pengelolaan aset hingga penyediaan layanan bagi masyarakat. Dengan demikian, keberadaan Koperasi Merah Putih tidak hanya formalitas, melainkan benar-benar hadir untuk kepentingan kolektif warga desa.

Dengan fondasi yang kuat, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi engine penggerak ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan. Kehadirannya membuka peluang bagi masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Kutim. Model ini diyakini akan menciptakan sinergi antara pemerintah, pengurus koperasi, dan masyarakat, sehingga setiap program tidak hanya berjalan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan lokal. (ADV)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *