Cegah Balapan Liar, Polisi Diminta Perkuat Patroli Malam

diadmin
294 Views
2 Min Read

SANGATTA – Aksi balapan liar yang makin sering muncul di sejumlah titik di Kutai Timur (Kutim) mendapat sorotan serius dari DPRD setempat. Anggota Komisi D DPRD Kutim, Yulianus Palangiran, mendesak aparat kepolisian memperkuat patroli malam dan mengambil langkah pencegahan dini agar fenomena ini tidak berkembang menjadi ancaman keselamatan dan ketertiban masyarakat.

Menurut politisi Partai NasDem tersebut, meski belum banyak laporan resmi dari warga, aktivitas balapan liar kerap terlihat di lapangan. “Tidak ada laporan langsung dari warga, tapi selama ini yang kita lihat dan saya rasakan sendiri itu kan selalu dicegat oleh bapak-bapak kepolisian,” ungkap Yulianus baru-baru ini kepada awak media.

Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga kelompok utama yang biasanya terlibat dalam kegiatan balapan liar. “Balapan liar itu kan ada tiga yang bergandengan, yaitu kelompok para anak-anak muda, kelompok dengan modifikasi motor khusus, dan kelompok karena gengsi,” jelasnya.

Kelompok pertama biasanya terdiri dari remaja yang melakukan aksi balapan secara spontan sebagai bentuk hiburan dan pelampiasan energi. Kelompok kedua adalah pencinta modifikasi motor yang menjadikan balapan sebagai ajang unjuk kemampuan dan uji performa hasil modifikasi. Sedangkan kelompok ketiga lebih terdorong oleh faktor gengsi dan status sosial di lingkup komunitasnya. “Bagi kelompok terakhir ini, balapan bukan sekadar hobi, tapi bagian dari membangun reputasi dan eksistensi,” tambah Yulianus.

Meski jarang dilaporkan secara resmi, ia menegaskan bahwa aktivitas tersebut nyata dan perlu ditangani secara serius. Ia pun mendorong adanya sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan sejak dini. “Nah, ini yang kita harus cegah ke depan. Kita usahakan Kutai Timur supaya jangan ada balapan liar lagi,” tegasnya. 

Yulianus juga meminta agar patroli malam diperkuat di titik-titik rawan untuk menekan potensi aksi serupa terulang. Politisi kelahiran 7 Desember 1963 berharap, dengan pengawasan yang lebih intensif, keamanan dan kenyamanan masyarakat di Kutai Timur dapat lebih terjaga. (ADV)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *