Legislator Kutim Desak Pemerintah Susun Roadmap Ketahanan Pangan

diadmin
314 Views
2 Min Read

Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Yulianus Palangiran, menyerukan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap arah kebijakan pembangunan daerah yang dinilainya masih terlalu bergantung pada sektor ekstraktif. 

Dalam wawancara, ia menegaskan pentingnya perubahan orientasi menuju pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat.

Menurut Yulianus, pemerintah daerah perlu menetapkan skala prioritas yang jelas dalam pelayanan publik, terutama yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan warga. Ia menilai banyak program bantuan yang dijalankan tanpa fokus yang tegas, sehingga hasilnya tidak optimal. “Kelompok petani adalah pihak yang paling merasakan dampak ketidaksejahteraan di daerah ini,” ujarnya.

Politisi kelahiran 7 Desember 1963 tersebut juga mengkritik kebijakan pembangunan yang terlalu mengandalkan investasi tambang dan perkebunan skala besar. Ia mengingatkan bahwa pola ekonomi seperti ini tidak berkelanjutan dan berisiko menimbulkan masalah sosial serta ekonomi setelah kegiatan tambang berhenti. “Pemerintah terlena dengan pendapatan jangka pendek dari bagi hasil tanpa memikirkan strategi jangka panjang,” tegasnya.

Yulianus menilai ketahanan pangan sebagai isu strategis yang belum mendapat perhatian memadai dari pemerintah daerah. Ia menekankan bahwa ketersediaan pangan dan penguatan sektor pertanian seharusnya menjadi fondasi utama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai solusi, ia mengusulkan penguatan kelembagaan petani melalui pembentukan kelompok tani dan koperasi yang solid. Namun, ia juga menyoroti hambatan struktural seperti penguasaan lahan oleh investor besar yang menghambat pengembangan pertanian lokal.

“Keberhasilan pembangunan seharusnya diukur dari peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil, bukan hanya pertumbuhan ekonomi sektor ekstraktif,” kata Yulianus.

Ia pun mendesak pemerintah Kutim segera menyusun roadmap ketahanan pangan yang konkret dan berkelanjutan, sebagai langkah awal menuju transformasi ekonomi pasca-tambang. “Transformasi ekonomi daerah harus dimulai dari sekarang, sebelum kita terlambat menghadapi dampaknya,” tutupnya. (ADV)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *