Sangatta – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yulianus Palangiran, menegaskan pentingnya memastikan program beasiswa bagi calon mahasiswa asal Kutim benar-benar tepat sasaran dan bukan sekadar formalitas penyaluran bantuan.
Menurutnya, dalam kondisi anggaran daerah yang terbatas, penyaluran beasiswa harus dilakukan dengan mempertimbangkan skala prioritas agar manfaatnya dapat dirasakan oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Pemberian beasiswa harus didasarkan pada dua hal, yaitu prestasi akademik dan kondisi ekonomi keluarga. Jangan sampai program ini hanya menjadi rutinitas tanpa memperhatikan siapa yang paling berhak,” ujar politikus Partai NasDem itu.
Ia menjelaskan, beasiswa merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kutim, terutama bagi pelajar berprestasi dari keluarga kurang mampu. Karena itu, Pemkab Kutim diminta memastikan proses seleksi dilakukan secara objektif dan transparan.
“Kalau semua siswa diberikan beasiswa tanpa melihat kondisi ekonomi, tentu pemerintah tidak akan mampu menanggung seluruhnya. Maka harus ada skala prioritas yang jelas agar bantuan ini benar-benar berdampak,” tegasnya.
Yulianus menambahkan, penerapan sistem seleksi berbasis prioritas ini juga menjadi cara efektif menjangkau peserta didik dari wilayah terpencil yang selama ini kerap tertinggal dalam akses pendidikan.
Politisi kelahiran 7 Desember 1963 ini berharap, dengan sistem yang tepat sasaran, program beasiswa dapat membantu menciptakan pemerataan kesempatan belajar dan menumbuhkan semangat generasi muda Kutim untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Langkah ini diambil agar bantuan pemerintah benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan, bukan sekadar menggugurkan kewajiban,” pungkasnya. (ADV)
